Header Ads

Header ADS

Menguji Keamanan Madu Manuka UMF® 20+ Dalam percobaan Klinis Menggunakan Subjek Yang Sehat.











Penelitian dilakukan oleh  sekelompok ilmuwan dari :
1. Alison Wallace, Sarah Eady dari The New Zealand Institute For Plant and Food Research Limited, Christchurch, New Zealand
2. Michelle Miles, Harry Martin, Andrew Mclachlan, dan Marossua Rodier dari The New Zealand Institute for Plant and Food Research Limited, Palemerston North, New Zealand
3. Jinny Willis, Russel Scott, and Juliet Sutherland, dari  Lipid and Diabetes Research Group, Christchurch Hospital, Christchurch, New Zealand

Telah banyak diketahui bahwa madu adalah obat tradisional yang sudah ditetapkan memiliki berbagai efek kesehatan dan nutrisi, diantaranya sebagai antibakteri, antioksidan, anti peradangan, dan prebiotik. Perlu diujikan keamanan dari mengkonsumsi madu Manuka UMF 20+ pada manusia sehat dengan menetapkan apakah madu manuka UMF 20+ menyebabkan reaksi alergi  (ditunjukkan oleh level IgE), mempengaruhi grup bakteri baik dalam usus, dan atau jumlah yang terpengaruh dari reaksi  advanced glycation end points , NƸ-(carboxymethyl)-lysine (CML).  Penelitian ini dilakukan secara acak, cross-over design dengan perlakuan 2 kali lipat. Dua puluh orang sehat berumur 42-64 tahun telah direkrut. Kami menguji  2 jenis madu, yaitu madu multiflora dan madu Manuka UMF 20+. Madu multiflora dan madu Manuka UMF 20+ dikonsumsi setiap hari selama 4 minggu dengan  periode 2 minggu washout diantara kedua perlakuan 2 minggu. Sampel darah dikumpulkan setiap minggu untuk setiap periode intervensi dan digunakan untuk  mengukur total level IgE di dalam serum dan pada advanced glycation end products, yang merupakan efek dari akumulasi metilglioksal. Sampel feses dikumpulkan pada permulaan dan akhir dari periode 4 mingguan.   
 
DNA diekstrak dari sampel feses, dan jumlah koloni bakteri baik bakteri baik maupun bakteri biasa dianalisis. Dari hasil penelitian diketahui bahwa produk madu manuka UMF 20+ tidak merubah status IgE atau CML atau status koloni bakteri selama percobaan, sehingga hal ini meyakinkan bahwa bahwa  madu manuka UMF 20+ aman dikonsumsi.
Madu memiliki sejarah panjang akan penggunaannya yang aman dan juga sejarah panjang sebagai obat tradisional untuk aktivitas antibakteri, termasuk perlindungan dari pathogen dan penyembuhan luka luar. Fungsi menguntungkan lain dari madu  yang sudah dikenal adalah sebagai antioksidan, anti tumor, anti peradangan, anti mutagenik, dan anti virus dengan efek fisiologi yang diamati tergantung dari komposisi nutrisi madu yang dikonsumsi. Komposisi tersebut merupakan sifat botani dari madu berikut sumber pollen, kondisi lingkungan, dan tahap-tahap proses terbentuknya madu tersebut. Keberadaan senyawa aktif dalam madu seperti H202, polifenol, dan senyawa aromatik lainnya diduga merupakan senyawa yang bertanggungjawab terhadap berbagai manfaat madu dan produk budidaya lebah lain seperti propolis dan royal jelly.  Lebih jauh lagi, madu dari bunga manuka di New Zealand (Leptospermum scoparium J. R. Forst & G. Forst) mungkin mengandung senyawa antibakteri tambahan  khusus yang unik yang dikenal sebagai Unique Manuka Factor (UMF®). Senyawa ini merupakan senyawa fitokimia yang berasal dari bunga dan bukan dari senyawa H202 yang merupakan hasil dari reaksi enzim glucose oxidase lebah dengan media air.  Angka UMF bervariasi antar batch madu manuka dan antar musim.  Maka dari itu angka UMF diujikan setelah madu manuka diproses dan ratenya ditetapkan menurut skala  yang dibuat oleh industri yang berhubungan dengan sifat  antibakteri (dari 0 yang memiliki efikasi rendah hingga 20 efikasi tinggi). Pada awalnya rating UMF ini didasarkan pada uji well diffusion assay dimana pengukuran area bening  pada agar yang tidak ditumbuhi bakteri karena efek madu Manuka kemudian  dibandingkan dengan efek  serupa oleh senyawa fenol. Sebagai contoh : UMF 10+ setara dengan kekuatan antibakteri larutan fenol 10%. 
Pada tahun 2007, sekelompok ilmuwan di Universitas Dresden Jerman menemukan hubungan antar level UMF dan kandungan MGO (metilglioksal). Meskipun MGO bertanggungjawab terhadap mayoritas aktifitas antibakteri UMF, namun kami yakin bahwa MGO tidak bertanggung jawab seluruhnya terhadap aktivitas total UMF.  Telah diketahui bahwa MGO merupakan produk samping beberapa proses biologis penting diantaranya bypass glicolisis, metabolisme aseton, dan reaksi pemecahan asam amino. Senyawa ini juga merupakan metabolit toksik yang dapat terakumulasi dalam berbagai type sel. Senyawa ini dapat bereaksi dengan metabolit protein selama proses yang melibatkan panas, seperti memasak dan memicu terbentuknya produk amadori rearrangement

Produk-produk ini merupakan intermediet reaksi yang tidak stabil dan dapat terdegradasi menjadi  produk akhir glikasi lanjut  (advanced glycation end product). Senyawa-senyawa ini terlibat dalam beberapa penyakit serius meliputi : penyakit ginjal, diabetes, penyakit neurodegenerative, dan penyakit jantung. Meskipun AGE meliputi kelompok senyawa secara keseluruhan, namun salah satu senyawa NƸ-(carboxymethyl)-lysine (CML)  adalah jarang terdapat pada makanan namun dipelajari memiliki hubungan erat dengan resiko terjadinya penyakit. 
Senyawa IgE adalah salah satu dari 5 immunoglobulin yang membentuk bagian dari system imun dalam cairan tubuh, dan merupakan molekul efektor yang penting dari  reaksi alergi hipersensitif. Serum IgE sering diukur pada diagnosa respon alergi pada penderita alergi kulit atopik karena IgE.  Orang-orang tersebut bisa menunjukkan kadar serum IgE  10 kali dibandingkan orang yang tidak memiliki alergi kulit atopik. Apabila seorang yang memiliki alergi atopik memiliki kontak dengan allergen dari makanan, maka alergen tersebut akan dikenal oleh sel B dan plasma, lalu kemudian memproduksi IgE dalam jumlah yang besar yang bersifat spesifik terhadap allergen tersebut.  Molekul-molekul IgE spesifik dalam tubuh berikatan dengan  sel-sel mastosit, dan apabila  mengalami kontak dengan allergen dari makanan, maka kemudian  mastosit IgE akan melepaskan
granula yang mengandung cytokin dan histamine, yang ditandai dengan gejala inflamasi, gatal-gatal, produksi mukus atau lender, dan  terjadi penyumbatan. Banyak studi  telah menunjukkan bahwa madu memiliki efek prebiotik dengan meningkatkan populasi bakteri baik Bifidobacteria dan Lactobasilus dalam usus. Hal ini berguna tidak hanya untuk mendukung mikroflora usus yang baik, namun juga menyediakan perlindungan terhadap penyakit alergi yang berhubungan dengan IgE. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa suplementasi dengan probiotik terhadap ibu hamil pada saat sebelum melahirkan dan pada bulan-bulan awal setelah lahir mengurangi penyakit-penyakit yang berhubungan dengan IgE pada anak-anak.
 
Madu manuka memiliki jumlah MGO yang cukup signifikan (800 mg/kg dalam UMF 20+) untuk memberikan efek antibakteri yang diinginkan, namun tidak diketahui apakah konsentrasi MGO yang tinggi bisa menyebabkan efek yang tidak diinginkan seperti terakumulasinya senyawa-senyawa AGE pada konsumen. Pengukuran level CML, yang merupakan produk samping aktivitas MGO setelah mengkonsumsi madu manuka akan bisa menunjukkan hubungan ini.

Menjaga keseimbangan grup bakteri utama yang sehat adalah bagian yang penting dari kesehatan dan homeostatis usus. Organ gastrointestinal manusia memiliki area permukaan yang luas (100 kali lebih luas dari kulit), dengan kandungan air yang tinggi, suhu yang stabil, dan nutrisi yang berlimpah sehingga menjadi  lingkungan yang ideal untuk mikroorganisme.  Telah lama diakui bahwa terdapat lebih dari 500 spesies bakteri di usus besar, sebagian besar adalah mikroorganisme anaerob obligat dan fakultatif, beserta juga  beberapa bakteri aerob.  Populasi mikroorganisme yang tinggal di usus mengkolonisasi permukaannya, dan berperan penting dalam kesehatan usus dan pencernaan yang
normal.  Tetapi, jumlah yang bervariasi dan proporsi sementara dari mikroorganisme yang berinteraksi dan bahkan menggantikan mikororganisme yang yang secara normal mendiami usus mempengaruhi  kesehatan usus inang. 
Pada penelitian saat ini, kami berkesimpulan bahwa mengkonsumsi UMF 20+ tidak memiliki dampak terhadap reaksi alergi, baik terhadap tanaman atau protein lebah yang terkandung dalam madu, dan efek-efek prebiotik  (tercermin dari meningkatnya populasi laktobasilus dan bifidobakterium) tidak akan meningkatkan level IgE, menyediakan perlindungan terhadap respon alergi yang berhubungan dengan level IgE. Tujuan penelitian ini adaleh menyelidiki keamanan UMF 20+ dengan mengukur beberapa produk akhir kesehatan yang relevant untuk sebuah pangan antimikroba kuat yang mengandung MGO dan produk-produk lebah yang berpotensi memicu alergi. Kami melakukan penelitian ini dengan menetapkan apakah UMF 20+ menyebabkan reaksi alergi (ditunjukkan dengan level IgE), mengubah grup bakteri baik dan bakteri umum dalam usus, mewakili mikrobiota sehat normal dan atau level CML, salah satu AGE yang paling umum.
Tujuan studi ini adalah untuk menyelidiki keamanan konsumsi madu manuka dibandingkan dengan madu multiflora. Respon alergi terhadap madu relatif tidak biasa dan terjadi utamanya dikarenakan adanya komponen asli lebah dalam produk.  Menggunakan IgE sebagai penanda respon imun cairan tubuh, studi ini menunjukkan bahwa konsumsi madu manuka UMF 20+  dan madu multiflora selama 2 minggu tidak membuat level IgEnya meningkat atau menurun. Level IgE juga pada level yang konsisten dengan respon non atopik selama percobaan.  Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pada level konsumsi tersebut,  madu manuka UMF 20+ dan madu multiflora tidak memiliki efek yang signifikan pada status alergi. Hasil penelitian juga menunjukkan tidak ada efek  perubahan apa-apa dari konsumsi  madu manuka UMF 20+ dan multiflora terhadap kelima kelompok bakteri yang diujikan.
Sifat antimikroba madu telah banyak didokumentasikan dengan baik dan telah banyak didemonstrasikan  dalam percobaan-percobaan in-vitro.  Mekanisme yang bertangggung jawab terhadap sifat antibakteri diduga kuat disebabkan oleh senyawa H202 yang dihasilkan oleh enzim glucose oxidase atau aktivitas non peroksida, yang tergantung oleh sumber nektar dan bunga.  Faktor-faktor lain, meliputi pH, osmolalitas, dan aksi flavonoid juga telah lama dilaporkan. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa sifat madu ini merupakan kombinasi dari banyak faktor tersebut diatas.  Telah diketahui juga bahwa semakin tinggi UMF, semakin tinggi potensi antibakterinya.  Hal ini diduga dikarenakan kemampuan madu menstimulasi kemampuan bakteri probiotik dan bifidobakteria yang akan mengalahkan bakteri pathogen. Akan tetapi, pada percobaan sekarang, madu manuka UMF 20+ tidak memiliki efek yang siginifikan terhadap kelompok bakteri yang diukur.  Penelitian ini menyelidiki efek madu yang  terhadap  diet normal partisipan. Asupan makanan tidak dievaluasi selama masa perlakuan. Interaksi antara madu dan komponen makanan lain yang dikonsumsi  mungkin telah menutupi efek dari mikrobiota usus. 
Penyimpanan produk yang diuji juga merupakan sebuah faktor, karena durasi penyimpanan dan panas mengurangi sifat antibakteri madu. Para partisipan diberikan sampel-sampel madu dalam basis mingguan dan diminta untuk menyimpan produk dalam lemari pendingin untuk mencegah kerusakan karena panas. Lebih lanjut, dalam banyak penelitian terhadap manusia, yang mendemonstrasikan efek-efek biologis, asupan madu adalah sebesar 50-80g setiap hari. Kurangnya  efek antimikroba mungkin disebabkan tidakcukupnya madu yang dikonsumsi. 
Bukti-bukti empiris menyatakan bahwa madu manuka dapat membantu meredakan kondisi-kondisi yang berhubungan dengan usus, kemungkinan dengan mengoptimalkan kondisi optimum mikroflora usus. Meskipun tidak ada perubahan-perubahan menguntungkan terhadap lima kelompok bakteri usus yang dihitung pada penelitian ini, namun tidak ada efek merugikan yang dilaporkan dari mengkonsumsi madu. Konsumsi madu telah terbukti bermanfaat  dalam area lain dari kesehatan usus, secara khusus yang  berhubungan dengan infeksi perut.  Pengurangan tingkat keparahan dari infeksi bakteri Helicobacter pylori dan berbagai masalah usus lainnya seperti radang dinding lambung (peptic ulcer) telah dilaporkan, bersama dengan keparahan diare atau gastroenteritis.  Partisipan dalam studi tersebut tidak diminta untuk memberikan komentar atas efek positif lain yang dirasakan dari mengkonsumsi madu. 
Studi yang dilakukan meneliti level CML, sebuah produk AGE yang teridentifikasi dalam resiko penyakit.  Pembentukan AGE, mengikuti reaksi MGO  dengan protein telah diterima sebagai sebuah kenyataan sebagai resiko yang berpotensi atas banyak penyakit, termasuk diabetes, penyakit ginjal, dan penyakit kardiovaskuler. Dilaporkan tidak ada perbedaan level CML  selama konsumsi madu UMF 20+dan madu multiflora dalam studi tersebut, menunjukkan bahwa mengkonsumsi madu yang diberikan dalam percobaan ini tidak memiliki efek merugikan dalam hubungannya dengan AGE.  Walapun sejumlah besar literatur telah dipublikasikan terkait senyawa AGE dan penyakit, dasar dari sifat patogennya masih belum bisa diuraikan dengan jelas. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa biovailabilitas  CML adalah rendah dengan laju ekskresi tinggi dan cepat dalam urin dan feses, yang menandakan interaksi dengan protein tubuh adalah rendah. Ada bukti juga bahwa CML didegradasi oleh koloni mikroba dalam usus. Dengan demikian, senyawa-senyawa ini diekskresikan terlalu cepat untuk dapat memiliki efek yang merugikan  pada individu-individu yang sehat tetapi hal ini masih penting untuk menunjukkan tidak adanya senyawa-senyawa ini dalam studi tersebut setelah konsumsi  madu manuka dalam jumlah tinggi.

Kemampuan AGE untuk menginduksi stress oksidatif dengan menghasilkan radikal-radikal bebas dan kemudian memfasilitasi kerusakan oksidatif terhadap molekul-molekul seperti karbohidrat, protein, asam nukleat, dan lemak, telah diduga selama ini merupakan suatu mekanisme yang memberikan efek merugikan terhadap kesehatan manusia. Madu diketahui mengandung banyak  senyawa  yang memiliki sifat-sifat antioksidan yang penting, meliputi : asam fenolat (kafeat, kumarat, ferulat, ellagat, klorogenat), dan flavonoid (crysin, pinocembrin, pinobanksin, quarcetin, kaempferol, luteolin, galangin, apigenin, hesperitin, myricetin). Madu manuka juga telah terbukti mengandung senyawa fenolik spesifik, methyl syringate, yang telah menunjukkan kemampuan mengkelat anion superoxide, yang menyediakan aktivitas antioksidan yang tinggi.
Karena senyawa-senyawa antioksidan ini secara aktif diserap di usus halus, efek-efeknya kemudian tampaknya muncul secara sistematis. Adalah mungkin bahwa produksi radikal bebas  mengurangi pembentukan AGE. Beberapa penelitian menunjukkan senyawa-senyawa antioksidan dapat menghambat pembentukan AGE dengan menghambat proses glikasi dan konversi produk-produk intermediet Amadory menjadi AGE. 
Saat ini, data yang tersedia tidak mendukung hubungan yang positif  antara asupan AGE pangan dan penyakit dalam individual sehat, meskipun untuk grup tertentu, seperti penderita diabetes berusia muda, atau individu dengan kesehatan usus yang dikompromikan, mungkin memiliki beberapa resiko. Banyak makanan umum dalam diet sehari-hari merupakan sumber AGE, termasuk produk-produk susu, daging, biji-bijian, dan kopi. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang intervensi terhadap diet untuk meneliti apakah meminimalkan konsumsi  produk-produk ini selagi mengkonsumsi madu manuka mungkin memberikan manfaat yang signifikan terhadap kesehatan. 
Kesimpulan
Ada bukti dalam literatur bahwa madu memiliki efek positif bagi kesehatan, diantaranya sebagai antibakteri, antioksidan, anti tumor, anti peradangan, dan aktivitas anti virus. Senyawa aktif utama dalam madu Manuka  yang bertanggung jawab terhadap efek-efek ini adalah MGO. Meskipun demikian, senyawa ini berhubungan dengan naiknya AGE yang bisa memicu proses peradangan  yang terlibat dalam berbagai bentuk penyakit kronik, semisal penyakit kardiovaskuler dan diabetes.  Hasil-hasil dari studi terbaru menyebutkan bahwa madu manuka dan madu multiflora adalah aman untuk dikonsumsi pada level yang diujikan disini dalam hal beberapa penanda (IgE dan CML). Selain itu juga, keseimbangan microbiota usus tidak mendapat dampak merugikan. 

Konsumsi Hanya Madu Manuka UMF Streamland Dengan Label Resmi Indonesia Untuk Jaminan Keaslian, Keamanan, Mutu Optimal, dan Legalitas Produk!

Mengapa Madu Manuka UMF Streamland Pilihan Terbaik?

  • Bersertifikat UMF, mutu dan kandungan 3 senyawa bioaktifnya (metilglioksal, leptosperin, DHA)  diaudit Lab Independent  dibawah asosiasi UMFHA 👉Standar Jaminan Mutu dan Keaslian Madu Manuka Paling Tinggi  Untuk Khasiat Optimal Produk
  • Bersertifikat Halal FIANZ
  • Sertifikat BPOM RI👉Keamanan Produk Pangan Jadi
  • Dilengkapi Sertifikat NKV Kementrian  Pertanian RI 👉Jaminan Legalitas Produk, Bebas Kontaminasi, dan Menunjukkan Best Practice Penanganan dan Penyimpanan Produk
  • GE Free Yang Berarti Rekayasa Genetika
  • Menjadi Pilihan Utama Konsumen Untuk Madu Manuka Berkat Manfaat Nyata Produk Bagi Konsumen   
 

Untuk Informasi Dan Inquiry Produk, Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami Setiap Saat.

 






 Lihat Juga :

Label Resmi Madu Manuka Streamland



Keyword : madu manuka jakarta, madu manuka hipoglikemia, madu manuka untuk kesuburan, manfaat madu manuka untuk kesuburan, khasiat madu manuka untuk kesuburan, madu manuka kesuburan, madu manuka indonesia, madu manuka jabotabek, madu untuk kesuburan, madu kesuburan, jual madu manuka, beli madu manuka,  madu new zealand, madu selandia baru, madumanuka, madumanukakesuburan, madumanukaindonesia, madumanukajabotabek, maduuntuk kesuburan, madukesuburan, jualmadumanuka, belimadu manuka, madunewzealand, maduselandiabaru, madu terbaik, madu berkualitas,
Madumanuka, madu manuka, madu manuka Indonesia, madumanuka Indonesia, madumanukaindonesia,madu manuka di Indonesia, madu manuka Jakarta, madu manuka kesuburan, madumanukakesuburan, madu kesuburan, madu kesehatan, madu new Zealand, madu selandia baru, madu untuk kesuburan, madu untuk hamil, madu hamil, madu terbaik, madu radang tenggorokan, madu helicobacter pylori, madu manuka jabodetabek, manuka honey Indonesia, distributor madu manuka, distributor manuka honey Indonesia, distributor manuka honey Jakarta, madu infeksi, madu alami, madu organik, madu manuka  beli dimana, madu manuka jual, jual madu manuka, madu manuka jual dimana, harga madu manuka, harga manuka honey, jual madu manuka asli, jual madu manuka murah, jual madu manuka dimana, jual madu manuka jabotabek, jual madu manuka murni, madu murni, madu manuka murni,madu untuk infeksi

No comments

Theme images by konradlew. Powered by Blogger.