Mekanisme Madu Manuka Dalam Menjaga Kesehatan Hati
Di seluruh penjuru dunia jutaan orang menderita masalah dengan liver, dan bahkan tercatat ada 100 jenis penyakit yang berkaitan
dengan kerusakan liver ini.
Dari jumlah
tersebut, yang paling banyak diderita adalah penyakit hati berlemak non-alkohol,
hepatitis dan sirosis hati. Di luar itu,
ada juga
penyakit hati
berlemak alkoholik. Gejala awal kerusakan hati adalah penyakit kuning dengan
kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan. Di Indonesia, angka penderita hepatitis memiliki jumlah yang tidak sedikit.
Hepatitis disebabkan oleh berbagai jenis
virus hepatitis, terutama HBV dan HCV. Namun, telah ada vaksin yang tersedia untuk bentuk virus tertentu
seperti HBV.
Hepatitis C adalah salah satu jenis hepatitis yang menjadi keprihatinan utama, karena menyebabkan infeksi liver kronis, dan
pengerasan liver (sirosis) yang bisa menyebabkan kanker
hati. Secara global 130 juta orang terkena dampaknya dan 7.000.000 orang
meninggal setiap tahun karena penyakit ini. Di sisi lain, penyakit hati alkoholik disebabkan oleh konsumsi alkohol
berlebihan yang dapat menyebabkan penyakit hati berlemak (penumpukan lemak di
hati), hepatitis alkoholik (peradangan, jaringan parut pada jaringan hati) dan sirosis
alkoholik (kerusakan jaringan hati dan jaringan parut yang
normal). Masalah pada liver menunjukkan gejala-gejala
seperti demam, sakit kuning, hati membesar, dan
sakit perut. Jika tidak ditangani dengan serius, penyakit
ini berpotensi menyebabkan kanker hati.
Terlepas dari terapi medis, salah satu
alternatif utama untuk menangani penyakit liver adalah transplantasi
hati. Namun, cara ini tidak layak untuk
dilakukan. Beberapa makanan alami dapat bertindak
sebagai alternatif untuk menyembuhkan masalah liver
dan Madu
Manuka adalah salah
satunya. Madu Manuka kaya akan kandungan fenolik dan flavonoid. Sifat penyembuhan dan kemampuan anti-bakteri madu
manuka juga bertanggung
jawab untuk ini. Madu Manuka mengandung methylglyoxal yang memiliki efek
anti-bakteri tinggi.
Dibawah ini adalah empat manfaat Madu Manuka terhadap kesehatan liver.
Ada beberapa poin menguntungkan dari madu manuka yang membantu menyembuhkan berbagai penyakit liver. Diketahui bahwa sifat-sifat seperti anti-mikroba, anti-inflamasi dan anti-oksidan sangat membantu memperlambat kerusakan hati.
Ada beberapa poin menguntungkan dari madu manuka yang membantu menyembuhkan berbagai penyakit liver. Diketahui bahwa sifat-sifat seperti anti-mikroba, anti-inflamasi dan anti-oksidan sangat membantu memperlambat kerusakan hati.
1. Sifat Antioksidan Dari Madu Manuka Mencegah Kerusakan Liver
Karena kandungan fenoliknya yang tinggi, madu manuka memiliki sifat anti-oksidan
yang kuat. Sifat inilah yang melindungi sel dan jaringan
liver dari kerusakan oksidatif yang
potensial. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa pengobatan menggunakan madu manuka terbukti
mengurangi
kerusakan DNA di jaringan hati tikus. Pengurangan
kerusakan DNA oleh madu manuka ini terkait dengan kandungan fenolik dengan
mekanisme memodifikasi
dan menekan aktivitas berbagai enzim anti-oksidan dalam liver. Studi lain
menyoroti efek antioksidan pada kerusakan saluran empedu yang menyebabkan kerusakan liver. Kerusakan liver ini disebabkan oleh penyumbatan saluran empedu yang dapat bermuara kepada sirosis liver. Pengobatan dengan madu manuka
mengurangi kerusakan hati dengan mempengaruhi kadar
oksida nitrat dan mengurangi kerusakan akibat stres oksidatif.
Hasil serupa diamati dalam studi model hewan tikus lain di mana suplementasi madu manuka selama 90 hari mengurangi tingkat peroksidasi lemak (pembentukan lemak) dan jumlah enzim oksidatif. Madu Manuka meningkatkan produksi molekul antioksidan di hati sehingga mengurangi kerusakan liver. Dengan kata lain, kandungan fenol dari madu manuka mengurangi kerusakan oksidatif dalam sel sehingga mencegah kerusakan hati lebih lanjut.
Hasil serupa diamati dalam studi model hewan tikus lain di mana suplementasi madu manuka selama 90 hari mengurangi tingkat peroksidasi lemak (pembentukan lemak) dan jumlah enzim oksidatif. Madu Manuka meningkatkan produksi molekul antioksidan di hati sehingga mengurangi kerusakan liver. Dengan kata lain, kandungan fenol dari madu manuka mengurangi kerusakan oksidatif dalam sel sehingga mencegah kerusakan hati lebih lanjut.
2. Madu Manuka Mencegah Peradangan Sel-Sel Liver
Madu Manuka memiliki potensi anti-inflamasi, dan hal
ini berguna
dalam pengobatan peradangan hati. Peradangan sel-sel hati adalah gejala
potensial dari hepatitis dan tukak hati. Madu Manuka dengan kandungan fenol,
flavonoid, dan metilglioksalnya mencegah terjadinya
peradangan ini. Sebuah penelitian mengeksplorasi sejauh
mana efek anti-inflamasi pada madu manuka yang dikombinasikan dengan siklodekstrin. Studi ini menunjukkan bahwa efek
anti-inflamasi pada madu manuka tergantung dari kandungan metilglioksalnya. Hal ini dapat dilihat
pada level TNFα (Tumor Necrosis Factor α) yang berubah. Hasil yang
serupa terlihat dalam pengurangan dosis super-oksida (suatu bentuk oksida yang
menyebabkan kerusakan oksidatif) karena efek anti-inflamasi dari madu manuka
dalam aplikasi luka luar. Namun, dalam penelitian ini efek
anti-inflamasi didasarkan pada konten fenolik.
Kedua komponen efek madu manuka ini (fenolik dan metilglioksal) mencegah peradangan pada sel-sel hati dengan cara yang sama seperti yang ditunjukkan dalam studi di atas. Dengan kata lain, madu manuka terbukti bertindak sebagai pelindung terhadap peradangan, sehingga efektif dalam mencegah kerusakan hati.
Kedua komponen efek madu manuka ini (fenolik dan metilglioksal) mencegah peradangan pada sel-sel hati dengan cara yang sama seperti yang ditunjukkan dalam studi di atas. Dengan kata lain, madu manuka terbukti bertindak sebagai pelindung terhadap peradangan, sehingga efektif dalam mencegah kerusakan hati.
3. Madu Manuka Mencegah Pertumbuhan Sel Kanker
Madu Manuka memiliki sifat anti-kanker. Madu manuka
bersifat sitotoksik terhadap sel kanker dan tumor. Madu manuka secara khusus bekerja pada jenis sel kanker dengan cara mencegah pertumbuhan dan pembelahan selnya. Hal ini terutama dilakukan dengan mempengaruhi jalur sinyal
tertentu dari sel, dan dengan demikian menghasilkan penghancuran sel kanker selektif, dan menjaga sel sehat
tetap utuh.
Studi menunjukkan bahwa sifat anti kanker dari madu ini disebabkan oleh efek anti-proliferasi (menghambat pembelahan sel) dan apoptosis (menyebabkan kematian sel) dan efek anti-oksidan. Efek anti-TNFα yang menekan sekresi sitokin (molekul sistem kekebalan) TNF-α, dan peningkatan ekspresi sitokin anti-inflamasi lainnya juga memainkan peran penting. Studi lain juga telah menggambarkan hubungan terbalik antara madu manuka dengan kanker. Dikarenakan sifat anti-mikroba, anti-inflamasi, dan immunomodulator madu manuka, maka madu manuka ini dapat bertindak sebagai vaksin kanker alami.
Sebuah penelitian lain juga menyoroti khasiat madu manuka dalam pengobatan kanker. Penelitian ini menunjukkan madu manuka tidak hanya bertindak sebagai alternatif pengobatan kanker yang efektif, tetapi juga efektif mengurangi toksisitas pengobatan kemoterapi konvensional. Senyawa aktif utama dalam madu manuka adalah methylglyoxal. Senyawa ini mencegah infeksi bakteri lebih lanjut di jaringan hati yang rusak. Namun, ternyata methylglyoxal ini juga dianggap sebagai komponen anti kanker.
Sebuah studi lain yang dilakukan pada berbagai pasien kanker dengan pengobatan menggunakan metilglioksal juga menunjukkan potensi perbaikan kondisi pasien.
Studi menunjukkan bahwa sifat anti kanker dari madu ini disebabkan oleh efek anti-proliferasi (menghambat pembelahan sel) dan apoptosis (menyebabkan kematian sel) dan efek anti-oksidan. Efek anti-TNFα yang menekan sekresi sitokin (molekul sistem kekebalan) TNF-α, dan peningkatan ekspresi sitokin anti-inflamasi lainnya juga memainkan peran penting. Studi lain juga telah menggambarkan hubungan terbalik antara madu manuka dengan kanker. Dikarenakan sifat anti-mikroba, anti-inflamasi, dan immunomodulator madu manuka, maka madu manuka ini dapat bertindak sebagai vaksin kanker alami.
Sebuah penelitian lain juga menyoroti khasiat madu manuka dalam pengobatan kanker. Penelitian ini menunjukkan madu manuka tidak hanya bertindak sebagai alternatif pengobatan kanker yang efektif, tetapi juga efektif mengurangi toksisitas pengobatan kemoterapi konvensional. Senyawa aktif utama dalam madu manuka adalah methylglyoxal. Senyawa ini mencegah infeksi bakteri lebih lanjut di jaringan hati yang rusak. Namun, ternyata methylglyoxal ini juga dianggap sebagai komponen anti kanker.
Sebuah studi lain yang dilakukan pada berbagai pasien kanker dengan pengobatan menggunakan metilglioksal juga menunjukkan potensi perbaikan kondisi pasien.
Studi lain yang dilakukan pada pasien kanker yang berbeda membuktikan hal ini juga. Metilglioksal tampaknya bekerja menyembuhkan pasien dengan mekansime mengubah struktur enzim dehidrogenase gliseraldehida-3-fosfat dan kompleks mitokondria1 (enzim yang diperlukan untuk pemecahan glukosa dalam makanan dan juga untuk memulai kematian sel). Dengan kata lain, madu manuka dapat melindungi kerusakan sel hati agar tidak berkembang menjadi sel kanker potensial, dengan menghambat pembelahan dan pertumbuhan selnya yang tidak terkontrol. Dengan demikian madu manuka dapat mengimbangi perkembangan kanker hati. Dengan semakin tinggi kandungan metilglioksal yang dikandungnya, semakin baik pula manfaatnya untuk mencegah terjadinya kanker hati.
4. Madu Manuka Melindungi dari Hepatotoksisitas Yang Diinduksi Obat
Madu Manuka memiliki manfaat yang luar biasa juga dalam hal mengurangi resiko penyakit liver. Madu manuka bertindak sebagai perisai pelindung dan mencegah
toksisitas dalam sel-sel hati yang disebabkan oleh berbagai obat. Dengan
demikian, madu manuka melindungi sel-sel liver dari kerusakan
yang disebabkan oleh obat-obatan.
Sebuah
penelitian pada hewan tentang obat anti-tuberkulosis (obat penyembuhan tuberkulosis)
menggambarkan hal ini. Dalam penelitian ini, ditunjukkan bahwa madu manuka bertindak seperti agen
hepatoprotektif yang melindungi sel-sel hati terhadap efek
toksik dari obat anti-tuberkular seperti isoniazid, dan rifampicin. Ini berpotensi bertindak dengan
mengurangi peradangan sel dan degenerasi di hati. Peran hepatoprotektif dari madu manuka ini diamati lebih lanjut dalam model
hewan lain di mana madu manuka mengurangi efek toksik dari obat
parasetamol dengan mekanisme mengurangi kadar serum enzim dan
sitokin tertentu yang merusak sel-sel hati. Studi lain menunjukkan bahwa madu manuka bekerja pada sitokrom P450, enzim
yang memecah obat menjadi bentuk oksida beracun. Oksida-oksida ini menyebabkan
kerusakan oksidatif pada sel-sel hati yang sering menyebabkan kematian sel. Hal ini juga menciptakan ketidakseimbangan sekresi empedu dan
perubahan sifat membran.
Semua efek ini terlihat pada sirosis hati, penyakit hati berlemak, hepatitis dan penyakit hati kronis lainnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa madu manuka bertindak sebagai agen pelindung untuk sel-sel hati dan mencegah segala jenis kerusakan yang dilakukan oleh obat-obatan. Dapat disimpukan bahwa madu manuka melindungi sel liver dari efek racun tertentu.
Semua efek ini terlihat pada sirosis hati, penyakit hati berlemak, hepatitis dan penyakit hati kronis lainnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa madu manuka bertindak sebagai agen pelindung untuk sel-sel hati dan mencegah segala jenis kerusakan yang dilakukan oleh obat-obatan. Dapat disimpukan bahwa madu manuka melindungi sel liver dari efek racun tertentu.
Bagaimana Dosis Konsumsi Madu Manuka Untuk Menjaga Kesehatan Hati ?
Tidak ada dosis ketat madu manuka untuk
kondisi apa pun. Penggunaan 1 sendok teh madu manuka 2-3 kali sehari
dapat membantu anda menjaga kesehatan liver anda. Madu
manuka dapat
dikonsumsi dengan air suam-suam kuku jika diperlukan. Tetapi dosisi yang terbaik adalah mengkonumsi madu manuka langsung dari sendok.
Wallace et. al telah melakukan penelitian tentang keamanan madu manuka
dan hasilnya membuktikan bahwa madu manuka memiliki profil keamanan yang baik.
Madu manuka yang digunakan dalam penelitian ini memiliki UMF 20+ dan sebanyak 20 g diberikan setiap hari selama 4 minggu tetapi tidak ada efek samping yang diamati. Madu manuka bebas
akan pengawet, dan memiliki efek
samping yang sangat sedikit. Tetapi satu area
yang perlu diperhatikan adalah reaksi alergi. Madu sangat rentan terhadap
reaksi alergi. Hal ini disebabkan oleh lilin lebah atau
serbuk sari yang bertindak sebagai alergen. Oleh karena itu, orang dengan
riwayat alergi disarankan untuk tidak mengkonsumsinya.
Kesimpulan
Madu manuka memiliki peran yang efektif dalam mencegah kerusakan liver. Madu manuka memiliki efek perlindungan keseluruhan pada jaringan liver, sehingga efektif dalam mencegah segala jenis penyakit liver. Karena itu direkomendasikan bagi anda untuk menambahkan madu manu ini kedalam makanan sehari-hari. Namun, orang yang rentan terhadap alergi harus berhati-hati karena serbuk sari dalam madu dapat memicu reaksi alergi.
SARAN UNTUK KONSUMEN
Pastikan anda hanya membeli madu manuka asli yang memiliki nomor lisensi UMFHA, dikarenakan setiap madu manuka yang tergabung dalam UMFHA dan telah memiliki lisensi UMF telah diaudit mutu, keaslian dan kebenaran klaim labelnya oleh laboratorium independent pada saat produksi dan post market. UMFHA menghabiskan banyak dana riset untuk rating system yang bertujuan memastikan bahwa madu manuka yang dihasilkan oleh setiap anggota asosiasi UMFHA adalah sesuai standar yang diterapkan pada saat produksi dan juga setelah produk tersebut sudah dijual di toko. Keaslian, kemurnian, dan penanganan yang alami namun modern terhadap madu manuka Streamland menjadikan madu manuka Streamland dapat menjadi pilihan yang tepat untuk membantu anda dalam program mendapatkan keturunan.
Madu manuka yang berlisensi UMF membuat program kesuburan anda memiliki hasil yang lebih optimal. Mengapa? Karena setiap madu manuka UMF yang dihasilkan memiliki jaminan mutu tertinggi dimana produk yang dihasilkan harus melalui beberapa tes ulang mutu diantaranya adalah :
- Metilglioksal sebagai antibakteri utama pada madu manuka, untuk mengetehui asal senyawa dan total jumlahnya.
- Dehidroxyacetone (DHA) sebagai prekursor metilglioksal alami pada madu manuka
- Hidroxymetilfurfural (HMF) sebagai parameter kerusakan atau pemansan pada madu
- Leptosperin sebagai penanda kimia unik dari bunga manuka
Madu Manuka Streamland merupakan salah satu madu
manuka yang merupakan anggota UMFHA dengan nomor lisensi 2010, dan juga telah
melalui program pengawasan mutu yang ketat pada saat produksi dengan nomor RMP
(Risk Management Program) nomor SLP8. Produk Madu Manuka Streamland juga telah
terdaftar di BPOM RI untuk memenuhi regulasi madu asli Indonesia sesuai
SNI 01-3545-2004.
Konsumsi Hanya Madu Manuka UMF Streamland Dengan Label Resmi Indonesia Untuk Jaminan Keaslian, Keamanan, Mutu Optimal, dan Legalitas Produk!
SNI 01-3545-2004.
Konsumsi Hanya Madu Manuka UMF Streamland Dengan Label Resmi Indonesia Untuk Jaminan Keaslian, Keamanan, Mutu Optimal, dan Legalitas Produk!
Mengapa Madu Manuka UMF Streamland Pilihan Terbaik?
- Bersertifikat UMF, mutu dan kandungan 3 senyawa bioaktifnya (metilglioksal, leptosperin, DHA) diaudit Lab Independent dibawah asosiasi UMFHA 👉Standar Jaminan Mutu dan Keaslian Madu Manuka Paling Tinggi Untuk Khasiat Optimal Produk
- Bersertifikat Halal FIANZ
- Sertifikat BPOM RI👉Keamanan Produk Pangan Jadi
- Dilengkapi Sertifikat NKV Kementrian Pertanian RI 👉Jaminan Legalitas Produk, Bebas Kontaminasi, dan Menunjukkan Best Practice Penanganan dan Penyimpanan Produk
- GE Free Yang Berarti Rekayasa Genetika
- Menjadi Pilihan Utama Konsumen Untuk Madu Manuka Berkat Manfaat Nyata Produk Bagi Konsumen
Untuk Informasi Dan Inquiry Produk, Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami Setiap Saat.
Baca Juga :
Label Resmi Madu Manuka UMF Streamland Indonesia
Keamanan Madu Manuka UMF 20+
No comments